Kamis, 13 Maret 2014

Padamu

Teruntukmu, duhai sahabat malam yang selalu mengontaminasiku dengan jutaan hipotesis dan postulasi liar di tengah keteraturan yang kian menunjukkan kuasanya. 

..Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup. Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara. Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara. Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian. Gerakmu tiada pasti. Namun, aku terus disini. Mencintaimu. Entah kenapa..
(Ksatria, putri, dan bintang jatuh - Dewi Lestari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what do you think, guys?