Have you ever felt an
accidental coincidence from other section's unconformity? Yes, I've ever in.
Missing some controlling and it has caused some big problems. But, it's okay,
advantages always follow from the big problems. That's one reason why the
company sent me to big elephant country called Thailand. Yeah. I was in
Thailand to prepare kinds of halal socialization to another company which
supplies products to us. That company, Thanakorn Vegetable Oil Products, has to
renew their certificate from MUI but there's a different requirements which
have to fulfilled. So, me and my partner were on fire to help them up, helped
with my lecturer who has worked and did training from MUI, shared each
requirements and all related to Thanakorn factory. Actually,it's my first time
I did them all with english. But, it's really satisfied to completed. New
experience meet bravery to do different things, called accidental happiness.
Thailand untuk pertama kalinya dalam hidup. Yup. Mungkin banyak orang
yang beropini seperti ini : "Hello..kemana aja lu? Hari gini baru ke luar
negeri, ketinggalan zaman banget sih lu, secara ya tiket murah banyak banget
sekarang. Kenapa lu ga coba dari dulu?" Hahaha. I just assume it, because
I've ever been said like that from another person. But, just staying cool.
Everybody has different perspective, pride, and principal. Just go ahead as
your believe as long as doesn't make others' breaking heart. Anyway, karena
pesawat kami take-off pukul 09.35, maka saya pun berangkat agak santai. Pukul
05.30 saya baru duduk di dalam bus Damri menuju bandara. 1 jam, 1,5 jam bus
Damri berjalan semakin lambat, macet di hari Senin, memang membuat jantung
bekerja beberapa kali lebih kencang. Gelisah pun tak terelakkan lagi. That's why
everybody often say 'I hate Monday'. Yeah, demikianlah, kemacetan yang semakin
parah imbas dari kendaraan yang semakin menumpuk menjadi momok berat bagi kaum
urban. Salah satunya saya. I've never ever being late and bit lazy 'playing'
with Monday madness =D Fortunately, setelah lebih dari 3 jam olahraga jantung,
sampailah di bandara. Teman dan dosen yang bekerja di MUI pun sudah menunggu.
We're catch up and waited for flight. 3 hours later, we're arrived.
Suvarnabhumi, here we come!
Kami dijemput oleh Mr. Thanakorn, sales person dari perusahaan yang
menjadi contact person berkorespondensi. That's my turned to speak up and did
kinds of conversations with foreigners. Yeay! Perawakannya tidak terlalu tinggi
dengan wajah oriental khas Thailand. Pembawaannya lembut dengan keramahan
terpancar di wajahnya. Ketika pertama kali kami bertemu muka, dia agak heran
dengan kedatangan saya. “Are you Devina? You looked soo young!” Hahaha, jadi
enak disebut muda. Hihi. Mungkin ia pikir, yang akan datang adalah ibu-ibu seumuran
beliau. Ternayata, anak baru kemarin sore. But, just being profesional as I
was. Staying cool and always confident, it’s the key. Anyway, kami dijemput
menggunakan mobil sejenis Pregio menuju ke pabrik Soya Bean Oil yang berlokasi
di daerah Samutprakarn. Kami pun disambut dengan cuaca Thailand yang luar biasa
panas. Suhu cuaca Thailand saat itu mencapai 35 dc! Mr. Thanakorn said that we
have lucky to come here in this month because April-May are the hottest weather
in a year. Wew! Pemandangan Thailand pun terlihat indah dipandang mata. Padahal
sih sebenarnya sama saja dengan Indonesia. Namun, jalan layang yang kami lalui
memiliki kapasitas lebih luas dan yang paling signifikan adalah lebih bersih
serta rapi.
Kami
sampai pabrik pukul 15.00. First impression when I enter the factory was so
surprised. Didukung dengan area pabrik yang masih asri di sekelilingnya, banyak
habitat pepohonan dan binatang yang tinggal di area tersebut menambah kesan
environmental friendly dalam kawasan pabrik tersebut. Pabriknya pun rapi,
bersih, dan tidak banyak orang yang berlalu lalang. Bagaimama tidak, karyawan
di pabrik hanya 220 orang saja! Kebanyakan mesin di pabrik ini dijalankan
secara otomatis sehingga karyawan hanya memantau jalannya mesin saja, tanpa
sama sekali kontak dengan produk. High-tech and food safety based. Kami
disambut dengan ramah oleh pihak manajemen dan staff pabrik. Mr. Adul
Premprasert sebagai Managing Director, Mr. Nitus Tungsangprateep sebagai Deputy
Director, Mr. Panuwat Yeevongchareearn sebagai QA, Mr. Thanadol Kumjing sebagai
admin, Mr. Thanakorn Boonbundarnsuk sebagai asisten manajer
sales-purchasing-commercial, Ms. Wantanee Srilom sebagai asisten manajer
filling section, dan Mrs. Suvadee Kanchanacheeva sebagai asisten manajer QA.
Kami membuka acara kunjungan dengan memperkenalkan diri masing-masing serta
mengutarakan maksud dan tujuan kami berkunjung. I did it well done, I felt.
Hehehe. Walaupun sebenarnya telinga saya harus beradaptasi dengan bahasa
inggris logat Thailand mereka yang agak sulit dicerna bila tak mendengarkan
dengan seksama. But, it's okay for the first introduction. Karena kami datang
terlalu sore, maka kami pun akhirnya langsung dijamu oleh Mr. Thanakorn dan
staff lainnya. Kami diajak makan di salah satu restoran bernama Royal Navy.
It's our first time dinner in Thailand. We ate kinds of seafood and the most
wanted food was Tom Yum! It's really great to know the tasty of authentic Tom
Yum. More sour, smell stronger and hotter than Indonesian Tum Yum. I think it's
because of basil leaves and other ingredients added up to the gravy. After
tasted Tum Yum, we ate steam shrimps, crabs, and sweet sauce fish. The seafood
was really fresh from the sea. Sweety taste better. The last food we ate was
sticky rice with mango. It's pretty much favorite ever! Sweet and salty added
up with coconut milk. One was not enough to ate. We ate all of sticky rice on
plates. Our tummy were so full. Thank you, Mr. you made our day happy to
recharged the energy to checked-in to hotel =D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
what do you think, guys?