Jumat kemarin, saya berkesempatan
untuk datang ke sebuah acara rutinan kantor yang bertajuk Friday Sharing Time.
Tema yang diusung pada episode kali ini adalah mengenai Team Work dengan
pembicara seorang motivator dari sebuah lembaga konsultan di Jakarta. Saya
berangkat dari kost dengan seorang teman yang akan menghadiri meeting di
kantor pusat. Perjalanan kali ini memakan waktu lebih lama dari kemarin. Entah
karena banyaknya kendaraan dengan penumpang satu orang per mobil yang melalui
jalan lintas Grogol-Semanggi-Tomang-Sudirman atau memang supir taksi yang
kurang lihai untuk mencari celah melewati kemacetan yang tak kunjung surut,
yang pasti 1,5 jam terbuang percuma dan dengan sukses membuat kami telat. Selain
itu, ketika kami setengah berlari melewati jembatan penyebarangan seperti Kamis
kemarin, kami ditahan oleh seorang polisi. Dia bilang, “Stop dulu ya”. Ada
apa Pak? “Ada Presiden mau lewat”. What? Saya pejalan kaki loh Pak, bukan
pengendara angkutan beroda. Ia diam dan buang muka. Hmm. Oke. Intermezzo
ruined my morning.
Setengah jam sudah acara berlangsung,
dengan peluh berlabuh dan PD yang tinggi saya masuk dan otomatis duduk manis. Materi
yang disuguhkan mengenai Team Work. My mind was running away, escaping the
past. Yes, I was so excited to hear what he would have explained. That’s
so me. Suddenly, I remembered about kinds of organization activities I contributed.
Events and committees. All of them contain team work strategy. I am blessed
to have them all, to being part of them. I miss them.
.........................................................................
Terdapat sebuah fase pembentuk
sebuah tim. Apabila digambarkan, fase tersebut mirip sebuah kuadran kartesius :
Fase pertama dari sebuah tim adalah
fase Masking (topeng) dimana para anggotanya belum saling mengenal dan bersikap
sopan plus jaga-image untuk beradaptasi. Kemudian, sebuah tim karena seringnya
bertemu dan bertukar pendapat, maka akan timbul fase Storming (badai) dimana
terjadi beda pendapat yang apabila tidak diselesaikan secara lapang dada akan
menimbulkan perselisihan. Namun, setelah badai tersebut mereda, maka muncul fase
ketiga yaitu fase Norming (kepentingan) yang berkembang setelah anggota tim
meletakkan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadinya. Ketika semua
anggota tim sepakat dengan visi dan misi yang sama dan saling mencurahkan chemistry
dalam tiap tanggung jawab yang diembannya, maka tim akan meningkat ke fase
keempat yaitu fase Performing (tampil) dimana pada fase ini, tim mencapai
prestasi terbaiknya hingga puncak. Namun, apabila tidak ada pembaharuan dan
tantangan dalam suatu tim, maka tim akan berjalan stagnan. Disadari atau tidak,
para anggota tim akan sampai pada titik jenuhnya. Kejenuhan akan lingkungan
pekerjaan yang tak mendukung untuk maju berinovasi dan berkreasi akan
memunculkan suatu fase penurunan atau Declining. Hal inilah yang harus
diantisipasi oleh semua anggota tim. Tahap refreshment harus dilakukan
guna mengembalikan energi tim ke fase semula.
Untuk membentuk suatu team-work
yang solid, dibutuhkan suatu visi dan misi yang sama untuk mencapai sebuah tujuan
tertentu. Dalam hal ini, sebuah team-work berfungsi sebagai katalisator,
untuk mempercepat perjalanan mencapai tujuan dengan kompetensi spesifik
yang ada di dalam diri masing-masing individu dan situasi yang kondusif
untuk menciptakan level ambience yang baik. Pada perjalanannya, diperlukan pula
sebuah sistem yang dapat mengatur tindakan tim sehingga langkah
kerjanya memenuhi criteria SMART. Specific (spesifik dan detail), Measurable
(terukur), Achievable (dapat tercapai), Reasonable (sesuai
kemampuan), Time-frame (terjadwal).
Apakah yang membedakan sebuah tim
dengan kelompok/grup? Ternyata, terdapat 9 perbedaan yang melingkupinya :
Group
(diibaratkan sebagai
sekelompok orang yang tak saling mengenal bertemu di dalam satu kendaraan
umum, bus, kereta, dll)
|
Factors
|
Team Work
(Tim beranggotakan dua
orang atau lebih, bersama mencapai tujuan tim)
|
Short Term (jangka
pendek)
|
Vision
|
Long Term (jangka
panjang)
|
Individual
|
Achievement
|
Individual and
blend
(Pencapaian
tujuan berguna bagi pribadi anggota dan tim itu sendiri)
|
Administrative (hanya
bersifat sementara, no-hard-feeling satu sama lain)
|
Purpose
|
Interdependent
(Tujuan tersebut bermanfaat bagi kelangsungan pribadi dan tim)
|
Avoid
differences (menghindari perbedaan)
|
Climate
|
Disagree
assertively (bila ada pendapat yang berbeda, maka dikemukakan dengan asertif
tanpa menyakiti anggota lain)
|
Specialized (sibuk
dengan profesi masing-masing)
|
Talent
|
Blend task (pembagian
tugas dengan adil sesuai tanggung jawabnya)
|
Instruction (instruksi
diberikan perorangan untuk tujuan pribadi)
|
Info
|
Discuss Openly (diskusi
terbuka dalam tim)
|
Independent (kebebasan
pribadi, tanpa campur tangan orang lain)
|
Linkage
|
As Unity (hubungan
antar anggotanya harus kuat dan ber-chemistry)
|
Ignore
(abaikan)
|
Conflict
|
Capitalize
(berkumpul mencari solusi)
|
Individual
|
Training
|
Together
|
Dalam sebuah tim
yang baik, dibutuhkan suatu interaksi yang aktif antar anggotanya dengan 8
unsur yang membentuk sebuah lingkaran yang tak putus. Unsur pertama adalah Sense
of Purpose, yaitu kesamaan visi, misi, dan tujuan. Tanpa tujuan, semua akan
sia-sia belaka karena tidak ada target objek yang akan digapai sehingga tim pun
akan jalan di tempat dan bosan. Open Communication, yaitu adanya
keterbukaan dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah langkah termudah untuk
menyalurkan informasi dari informan ke recipient. Ibarat sebuah rumah,
fondasinya dibangun oleh komitmen dan dilindungi oleh atap komunikasi. Mutual
Trust Respect, yaitu saling mempercayai dan menghargai satu dengan lain.
Ketika sebuah tim mengerjakan sebuah proyek, maka tiap anggota harus mempercayai
dan menghargai tugas rekannya. Bila ada kesulitan, maka bantulah dengan tulus
ikhlas. Shared Leadership, bermakna bahwa tiap anggota tim memiliki sense
of belonging terhadap proyek yang sedang dikerjakan sehingga apabila ada
satu anggota berhalangan, anggota lain dapat mem-back-up-nya tanpa ada
rasa membebani dan perhitungan. Dengan kata lain, tiap orang dapat jadi
pemimpin bagi dirinya dan anggota lain, namun dengan catatan egosentris telah
ditekan sehingga tidak menggurui orang lain. Building In Difference,
yaitu bersatu dalam perbedaan. Satu orang dengan lainnya pasti memiliki perbedaan
dalam hal karakter, kebiasaan, cara pikir, sudut pandang, dan lainnya. Namun,
jadikan perbedaan itu sebagai kekuatan. Seperti halnya Amerika yang memiliki
negara bagian dan ras yang beragam. Ras kulit hitam yang memiliki kekuatan pada
seni budaya dan olahraga berkembang pesat dan menjadi simbol kekuatan mereka.
Ras kulit putih dengan karakter bossy, banyak yang menjadi pejabat
pemerintahan dan pemangku kepentingan. Demikian halnya dengan Indonesia yang
lebih beragam. Masyarakat Bagian Timur sukses dengan seni budaya dan
olahraganya sehingga banyak yang berkiprah menjadi musisi dan atlet. Masyarakat
Bagian Barat memiliki kekuatan pada pertanian dan bisnisnya, maka banyak
industri berpusat di Pulau Jawa. Effective Working Procedure, yaitu adanya
prosedur atau langkah kerja yang efektif dalam pembagian tugas tim sesuai
jadwal kerja sehingga dapat terukur dan terevaluasi dengan baik. Flexibility
dan Adaptability, yaitu tim yang dapat bertahan sekalipun badai masalah
datang menghadang. Bukan menghakimi siapa yang salah, namun mencari solusi masalah
tersebut agar tak jatuh ke dalam lubang yang sama. Hal ini pun berkaitan dengan
unsur terakhir yaitu Continuous Learning. Setiap langkah pada perjalanan
pencapaian tujuan bersama dijadikan sebagai pembelajaran yang berkesinambungan
sehingga dari waktu ke waktu, tiap anggota dapat belajar memperbaiki kekurangan
diri dan mengembangkan inovasi yang kreatif sehingga pada akhirnya dapat
memetik buah hasil yang memuaskan. Walau tak sempurna, namun hasil jerih payah
akan terasa manis karena lahir dari keringat sendiri.
Demikian sedikit
ulasan yang saya dapatkan dari Friday Sharing Time kali ini. Sedikit banyak
dapat menambah ilmu manajemen saya pribadi dan pastinya sangat berguna bagi
kehidupan professional. Team Work is such a stairway. We couldn’t reach the roof-top
without walking on the stairway.
TEAM = Together
Everyone Achieve More!
source : team-work |
2 komentar:
semangaaattt....wah..i like this... :-)
Halo ka hendrick! Ketemu di dunia blogging ya kita..btw thanks komennya..follow blog aku ya ka.. Ditunggu komen2 lainnya :) thx
Posting Komentar
what do you think, guys?