Minggu, 02 Desember 2012

Team Work

Jumat kemarin, saya berkesempatan untuk datang ke sebuah acara rutinan kantor yang bertajuk Friday Sharing Time. Tema yang diusung pada episode kali ini adalah mengenai Team Work dengan pembicara seorang motivator dari sebuah lembaga konsultan di Jakarta. Saya berangkat dari kost dengan seorang teman yang akan menghadiri meeting di kantor pusat. Perjalanan kali ini memakan waktu lebih lama dari kemarin. Entah karena banyaknya kendaraan dengan penumpang satu orang per mobil yang melalui jalan lintas Grogol-Semanggi-Tomang-Sudirman atau memang supir taksi yang kurang lihai untuk mencari celah melewati kemacetan yang tak kunjung surut, yang pasti 1,5 jam terbuang percuma dan dengan sukses membuat kami telat. Selain itu, ketika kami setengah berlari melewati jembatan penyebarangan seperti Kamis kemarin, kami ditahan oleh seorang polisi. Dia bilang, “Stop dulu ya”. Ada apa Pak? “Ada Presiden mau lewat”. What? Saya pejalan kaki loh Pak, bukan pengendara angkutan beroda. Ia diam dan buang muka. Hmm. Oke. Intermezzo ruined my morning.
Setengah jam sudah acara berlangsung, dengan peluh berlabuh dan PD yang tinggi saya masuk dan otomatis duduk manis. Materi yang disuguhkan mengenai Team Work. My mind was running away, escaping the past. Yes, I was so excited to hear what he would have explained. That’s so me. Suddenly, I remembered about kinds of organization activities I contributed. Events and committees. All of them contain team work strategy. I am blessed to have them all, to being part of them. I miss them.
.........................................................................
Terdapat sebuah fase pembentuk sebuah tim. Apabila digambarkan, fase tersebut mirip sebuah kuadran kartesius :

Fase pertama dari sebuah tim adalah fase Masking (topeng) dimana para anggotanya belum saling mengenal dan bersikap sopan plus jaga-image untuk beradaptasi. Kemudian, sebuah tim karena seringnya bertemu dan bertukar pendapat, maka akan timbul fase Storming (badai) dimana terjadi beda pendapat yang apabila tidak diselesaikan secara lapang dada akan menimbulkan perselisihan. Namun, setelah badai tersebut mereda, maka muncul fase ketiga yaitu fase Norming (kepentingan) yang berkembang setelah anggota tim meletakkan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadinya. Ketika semua anggota tim sepakat dengan visi dan misi yang sama dan saling mencurahkan chemistry dalam tiap tanggung jawab yang diembannya, maka tim akan meningkat ke fase keempat yaitu fase Performing (tampil) dimana pada fase ini, tim mencapai prestasi terbaiknya hingga puncak. Namun, apabila tidak ada pembaharuan dan tantangan dalam suatu tim, maka tim akan berjalan stagnan. Disadari atau tidak, para anggota tim akan sampai pada titik jenuhnya. Kejenuhan akan lingkungan pekerjaan yang tak mendukung untuk maju berinovasi dan berkreasi akan memunculkan suatu fase penurunan atau Declining. Hal inilah yang harus diantisipasi oleh semua anggota tim. Tahap refreshment harus dilakukan guna mengembalikan energi tim ke fase semula.
Untuk membentuk suatu team-work yang solid, dibutuhkan suatu visi dan misi yang sama untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Dalam hal ini, sebuah team-work berfungsi sebagai katalisator, untuk mempercepat perjalanan mencapai tujuan dengan kompetensi spesifik yang ada di dalam diri masing-masing individu dan situasi yang kondusif untuk menciptakan level ambience yang baik. Pada perjalanannya, diperlukan pula sebuah sistem yang dapat mengatur tindakan tim sehingga langkah kerjanya memenuhi criteria SMART. Specific (spesifik dan detail), Measurable (terukur), Achievable (dapat tercapai), Reasonable (sesuai kemampuan), Time-frame (terjadwal).
Apakah yang membedakan sebuah tim dengan kelompok/grup? Ternyata, terdapat 9 perbedaan yang melingkupinya :

Group
(diibaratkan sebagai sekelompok orang yang tak saling mengenal bertemu di dalam satu kendaraan umum, bus, kereta, dll)
Factors
Team Work
(Tim beranggotakan dua orang atau lebih, bersama mencapai tujuan tim)
Short Term (jangka pendek)
Vision
Long Term (jangka panjang)
Individual
Achievement
Individual and blend
(Pencapaian tujuan berguna bagi pribadi anggota dan tim itu sendiri)
Administrative (hanya bersifat sementara, no-hard-feeling satu sama lain)
Purpose
Interdependent (Tujuan tersebut bermanfaat bagi kelangsungan pribadi dan tim)
Avoid differences (menghindari perbedaan)
Climate
Disagree assertively (bila ada pendapat yang berbeda, maka dikemukakan dengan asertif tanpa menyakiti anggota lain)
Specialized (sibuk dengan profesi masing-masing)
Talent
Blend task (pembagian tugas dengan adil sesuai tanggung jawabnya)
Instruction (instruksi diberikan perorangan untuk tujuan pribadi)
Info
Discuss Openly (diskusi terbuka dalam tim)
Independent (kebebasan pribadi, tanpa campur tangan orang lain)
Linkage
As Unity (hubungan antar anggotanya harus kuat dan ber-chemistry)
Ignore (abaikan)
Conflict
Capitalize (berkumpul mencari solusi)
Individual
Training
Together

Dalam sebuah tim yang baik, dibutuhkan suatu interaksi yang aktif antar anggotanya dengan 8 unsur yang membentuk sebuah lingkaran yang tak putus. Unsur pertama adalah Sense of Purpose, yaitu kesamaan visi, misi, dan tujuan. Tanpa tujuan, semua akan sia-sia belaka karena tidak ada target objek yang akan digapai sehingga tim pun akan jalan di tempat dan bosan. Open Communication, yaitu adanya keterbukaan dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah langkah termudah untuk menyalurkan informasi dari informan ke recipient. Ibarat sebuah rumah, fondasinya dibangun oleh komitmen dan dilindungi oleh atap komunikasi. Mutual Trust Respect, yaitu saling mempercayai dan menghargai satu dengan lain. Ketika sebuah tim mengerjakan sebuah proyek, maka tiap anggota harus mempercayai dan menghargai tugas rekannya. Bila ada kesulitan, maka bantulah dengan tulus ikhlas. Shared Leadership, bermakna bahwa tiap anggota tim memiliki sense of belonging terhadap proyek yang sedang dikerjakan sehingga apabila ada satu anggota berhalangan, anggota lain dapat mem-back-up-nya tanpa ada rasa membebani dan perhitungan. Dengan kata lain, tiap orang dapat jadi pemimpin bagi dirinya dan anggota lain, namun dengan catatan egosentris telah ditekan sehingga tidak menggurui orang lain. Building In Difference, yaitu bersatu dalam perbedaan. Satu orang dengan lainnya pasti memiliki perbedaan dalam hal karakter, kebiasaan, cara pikir, sudut pandang, dan lainnya. Namun, jadikan perbedaan itu sebagai kekuatan. Seperti halnya Amerika yang memiliki negara bagian dan ras yang beragam. Ras kulit hitam yang memiliki kekuatan pada seni budaya dan olahraga berkembang pesat dan menjadi simbol kekuatan mereka. Ras kulit putih dengan karakter bossy, banyak yang menjadi pejabat pemerintahan dan pemangku kepentingan. Demikian halnya dengan Indonesia yang lebih beragam. Masyarakat Bagian Timur sukses dengan seni budaya dan olahraganya sehingga banyak yang berkiprah menjadi musisi dan atlet. Masyarakat Bagian Barat memiliki kekuatan pada pertanian dan bisnisnya, maka banyak industri berpusat di Pulau Jawa. Effective Working Procedure, yaitu adanya prosedur atau langkah kerja yang efektif dalam pembagian tugas tim sesuai jadwal kerja sehingga dapat terukur dan terevaluasi dengan baik. Flexibility dan Adaptability, yaitu tim yang dapat bertahan sekalipun badai masalah datang menghadang. Bukan menghakimi siapa yang salah, namun mencari solusi masalah tersebut agar tak jatuh ke dalam lubang yang sama. Hal ini pun berkaitan dengan unsur terakhir yaitu Continuous Learning. Setiap langkah pada perjalanan pencapaian tujuan bersama dijadikan sebagai pembelajaran yang berkesinambungan sehingga dari waktu ke waktu, tiap anggota dapat belajar memperbaiki kekurangan diri dan mengembangkan inovasi yang kreatif sehingga pada akhirnya dapat memetik buah hasil yang memuaskan. Walau tak sempurna, namun hasil jerih payah akan terasa manis karena lahir dari keringat sendiri.
Demikian sedikit ulasan yang saya dapatkan dari Friday Sharing Time kali ini. Sedikit banyak dapat menambah ilmu manajemen saya pribadi dan pastinya sangat berguna bagi kehidupan professional. Team Work is such a stairway. We couldn’t reach the roof-top without walking on the stairway.
TEAM = Together Everyone Achieve More!
source : team-work

2 komentar:

MoQuishle mengatakan...

semangaaattt....wah..i like this... :-)

devina mengatakan...

Halo ka hendrick! Ketemu di dunia blogging ya kita..btw thanks komennya..follow blog aku ya ka.. Ditunggu komen2 lainnya :) thx

Posting Komentar

what do you think, guys?