Kemaren gw baru aja baca buku judulnya “Tuhan, izinkan aku menjadi pelacur”…gatau nih pas pertama kali gw liat buku itu di gramed gw langsung terpukau aja ngeliat judulnya.. vulgar.. untuk judul dengan pengarang seseorang yang paham banget ma Islam n pernah kuliah di IAIN yogya.. nah tapinya itu dia daya tarik dari buku ini.. akhirnya gw beli deh..
Pas nyampe rumah,, langsung gw buka n langsung gw baca.. ceritanya bneran ok bgt deh,, intro awalnya bnr2 bikin penasaran knpa ada seorang muslimah tulen yang berkerudung panjang tega2nya ngerusak harkat martabat diri plus plus (plus kesucian dirinyalah pastinya..) Cuma buat memuaskan pahamnya akan agama dan iman itu sendiri.. waah…
Gw Cuma bisa tercengang..
Trus diam..
Dan bbrpa saat kmudian gw terusin tuh baca bukunya.. semakin gw buka lembar demi lembar.. paragraph demi paragraph n kata demi kata bener2 terurai indah.. seindah pena yang menari2 bagaikan sang ballerina beraksi menunjukkan kemolekan tubuhnya,, akhirnya gw sampai di suatu bab dimana dia bercerita knp dia merasa diasingkan dari peradaban manusia. Di kucilkan oleh Tuhannya sendiri. Knp dia seperti itu?
Yup!!
Dulu sang gadis ini adalah seorang akhwat yang sangat taat beribadah..sampai2 dia menjalani semua ritual hidupnya sesuai dengan hidup yang diajarkan Rasul yaitu hidupnya para sufi dimana kehidupannya sangat sederhana seserhana tingkah polah kemanusiaannya.. ga neko2lah pokonya..dia amat menyenangi dunia diskusi dan perdebatan tentang berbagai hal mulai dari masalah agama sampai politik. Sampai pada suatu saat ketika ia sedang dalam suatu pergulatan diskusi mengenai agama dan Negara Islam, berhadapanlah ia dengan seorang mahasiswa juga yang sangat vocal dalam berorasi ttg pendapatnya mengenai agama dan tujuannya mendirikan Negara Islam / Daulah Islamiyah..sang gadis yang sehari-hari selalu bisa mematahkan atau paling tidak menyeimbangkan pemikiran ttg diskusi tsb, kini ia hanya bisa diam,, manggut-manggut tanpa sepatah kata yang terhembus dalam bibirnya.
Yippie!!singkat cerita, akhirnya sang gadis pun yakin dan langsung ikut dalam ‘permainan’ mahasiswa aktivis tersebut. Ia dibaiat trus langsung mematuhi apa yang diperintahkan oleh ajaran tersebut. Ia mulai dakwah kmn2 mencari ‘mangsa’ sampai di kampung halamannya sendiri dan sampai ia pun hampir ditangkap polisi dan dituduh sebagai salah satu komplotan yang mau memecahbelah serta mencekoki generasi muda disana dengan paham yang jauh dari kebenaran. Selain itu, sang gadis pun harus membayar infak tiap bulan karena menurut ajaran ini, semua harta umat merupakan harta ajaran ini pula dan segala hal wajib dilakukan demi menegakkan kebaikan akan ajaran ini dan mencapai tujuannya yaitu mendirikan Negara Islam sehingga Berbohong, mencuri, sampai melacur pun boleh dilakukan atas dasar ibadah n mendirikan Negara tsb.. waduuhhh
Nah.. sang gadis pun berusaha keras untuk mencapai tujuan tsb. Ia sudah berdakwah setiap hari dan membayar infak namun, yang ia sesali saat itu adalah tidak adanya gerakan2 n strategi2 yang real dari pemimpin2nya demi tercapai Negara yang mereka impi2kan tersebut. Ia pun kerap kli bertanya kpd pemimpin ajaran tsb dan selalu saja jawabannya itu berbelit2 dan tidak menjawab. Selalu saja!
Akhirnya, dia dan bbrp kawannya mencium adanya suatu ketidakberesan dari ajaran ini dan mereka pun kabur dari pondok ajaran tersebut. Ia pun tinggal di kosan dekat kampus. Nah.. di masa2 ia kabur itulah dia mengurung diri di dalam kamar terus menerus. Ia berpikir ttg semua yang telah ia lakukan untuk agama, untuk Tuhan. Namun apa yg ia dapatkan?? Hanya caci maki, nestapa, dan penderitaan. Tidak ada kesenangan walaupun ia telah berusaha membanting tulang untuk memenuhi perintah-Mu ya Tuhan..demikian hati dan pikirannya berkecamuk tiada arah. Dan sampailah ia pd halaman kosan. Dengan tubuh lunglai dan pikiran yang semrawut, ia secara tidak sengaja bertemu kawan lamanya yang dlu pernah ia ceramahi karena kawannya itu seorang pengedar narkoba. Dan pikiran kacau pun menghdangnya. Ia pun ngedrugs.. awalnya sang kawan itu tak percaya dengan perubagan sang gadis, lambat laun sang kawan menuruti apa yang sang gadis minta. Dari mulai obat2an, rokok, dsblah.. ia pun sering main di jalanan karena menurutnya, tempat yang paling bebas dari gangguan adalah jalanan dimana disana org2 pun menganggap diri mereka sama rasa.
Sekembalinya ke kampus, ia pun tetap berdiskusi karena itulah kesenangannya. Namun sayangnya, gejolak kaum muda yang haus akan lelaki pun ia lampiaskan disini. Ia mulai dengan berkenalan, pdkt, sampai main ke kosan temannya yang juga aktivis.. ditempat itulah ia mulai petualangan fantasinya dengan lelaki tersebut. Ya! Petualangan maut!! Apa lagi klo bukan nge-seks bebas!! Waaahhh!!
Dan ini terus berlangsung dari hari ke hari dengan lelaki yang berbeda2 terus.. sampai akhirnya ia berpikir bahwa sehebat2nya lelaki, sealim2nya lelaki, itu hanya kedok semata. Statusnya sebagai aktivis inilah itulah yang ia gembar-gemborkan acap kali berorasi yang org2 elu-elukan didepan para mahasiswa, hanya pakaian semata. Pakaian putih. Sesuci mata air pegunungan. Padahal, setelah lelaki bertemu dengan wanita yang menawan dan rupawan fisik, lelaki pun tunduk bagai kambing dicucuk hidungnya. Apalagi setelah merasakan ‘kelezatan’ berbuat zina nan nista tersebut, para lelaki hanya bisa merangsek dan merengek meminta terus menerus tanpa malu sedikit pun..
Itulah yang dirasakan sang gadis. Dan itu pulalah yang dipikirkan sang gadis,, ia pun merasa ia adalah sang ratu. Sang ratu dengan kekuatan mempesona. Kekuatan yang dapat membuat semua lelaki menuruti apa yang ia mau.. ia menjadi congak dan merasa dirinya merajai semua alam. Melebihi Tuhan. Ia tak lagi percaya dengan Tuhan. Apalagi dengan agama, iman, kitab, rukun Iman dan Islam. Apa itu?? Demikianlah..
Waw!!! Dengan kekuatannya itu pulalah tersingkap suatu kenyataan bahwa dosen pembimbing skripsinya itu sendiri, seseorang yang sangat disegani, seseorang yang menempati posisi jabatan tinggi di kampus, dan seseorang yang mengaku sebagai wakil rakyat a.k.a anggota DPRD serta berstatus menikah dengan istri satu dan anak tiga, ternyata luluh lantak di depan sang gadis. Ternyata kekuatan sang dosen yang dikenal sebagai dosen killer pun tetaplah sebagai seseorang yang tak bisa menguasai birahinya sendiri. Lagi2 sang gadis yang menguasainya. Namun, malam itu, tersingkap pula sebuah takdir yang sangat mencekam. Sang dosen adalah seorang germo yang sering menyalurkan para bitch kepada para pejabat saat mereka melangsungkan perjalanan dinasnya.. wow!! Sang gadis pun sekarang menjadi antek2 sang dosen. Dimana ia ingin membuktikan bahwa orang sekaliber para pejabat pun dapat tunduk, luluh, dan jatuh ke pelukan tubuh seorang gadis berkekuatan melebihi seluruh isi bumi berikut penciptanya.
Huh!! Sang gadis pun mulai merambah liar tubuh demi tubuh dan rupiah demi rupiah pun dikantonginya. Namun, belum usai cerita, sang gadis pun harus membayar kenyataan bahwa keluarganya berantakan. Ayahnya sakit keras dan akhirnya meninggal, kakak laki2nya selalu meneror ibunya dan merampok semua harta keluarga demi kepuasan diri semata, serta kakaknya yang tinggal di LA pun terlalu lugu untuk mengetahui fakta akan keluarganya sendiri. Aahh!!
Akhirnya pencarian akan diri pun terus ia lakukan. Sampai pada akhir cerita ini, sang gadis tetap tak mau mengakui Tuhan dan agama. Ia tetap bersikukuh akan pendiriannya bahwa ia akan memberontak wujud aktualisasi dirinya sendiri tanpa ketakutan akan azab Tuhannya sendiri. Dan..
---PAGI benar2 telah datang seperti sediakala. Dan hari ini aku akan turun kembali menemui hidup. Aku, sang nabi kejahatan, akan menemui kehidupan bumi yang makin lama makin gelap. Nantikan aku manusia-manusia! Aku, sang nabi kejahatan, sang putri api, akan terus mengganggu, menyobek-nyobek, dan membakar topeng-topeng kemunafikan hidupmu. Tunggu saja. Aku segera datang. Segera datang.
Ialah sang gadis. Nidah kirani.
hmm that’s soo hoot!! Bner2 ngegambarin fakta yang bner2 real akan kehidupan beragama. Yah. Emg di belakang novel ini juga ditunjukin bbrp fakta akan pendapat bbrp pihak. Ada yang pro dan kontra. Itu emang biasalah.. dalam suatu opini pasti ada yang pro ada juga yang kontra. Lagian kan dalam suatu fakta aja pasti ada pro dan kontra apalagi opini dan pendapat seseorang?? Btul?
Tapi gw sumpah deh salut banget buah seorang Muhidin M Dahlan atas karyanya 4 thumbs up just 4 u!! bnrn deh ini bnr2 suatu realita yang terjadi. Gw pun pernah mengalaminya. Tapi syukur alhamdulilah gw ga sampe pada perang pikiran-hati-batin kya mba nidah kirani sang gadis itu. Tapi gw pernah ditawarin dan dicekokin ajaran kya gitu, dan settingnya tuh bkn ditempat2 kya masjid, mushola dsb, tapi bnr2 di tempat yang lu ga prediksi dan sangka sebelumnya. Waktu itu c gw kena di mall. Tapi lagi2 gw mengucap syukur alhamdulilah gw masih dikasih pikiran yang lurus dan logis. Ga sampe masuk dalam komunitas nista itu..